Minggu, 6 April 2025. Saya dan beberapa teman saya pergi ke salah satu bioskop, di sana kami memutuskan untuk menonton film. Awalnya kami berencana untuk menonton film horor yang berjudul "Pabrik Gula," namun karena keterbatasan usia, kami akhirnya berubah pikiran untuk menonton film lain saja. Di sana kami dibingungkan oleh dua pilihan film yaitu "Qodrat 2" atau "Komang." Karena film "Komang" isinya tentang percintaan, dan tak satupun dari kami ingin menonton film romance pada saat itu, akhirnya kami sepakat untuk menonton film Qodrat 2.
Qodrat 2 merupakan film horor religi 2025 yang disutradarai oleh Charles Gozali. Film ini merupakan sekuel dari film Qodrat tahun 2022.
Jujur awalnya kami sama sekali tidak berekspektasi tinggi terhadap film ini, karena film ini kami pilih sebagai pilihan terakhir, bukan tujuan awal.
Dibagian awal film ini, ditampilkan di mana tokoh utama yaitu Azizah yang diperankan oleh Acha Septriasa sedang tidur kemudian ia terlihat ketakutan karena tepat dihadapan wajahnya ada iblis yang bernama Zhaduq. Iblis ini membisikkan kata-kata kepada Azizah, ia mengatakan bahwa Azizah termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah, kemudian adegan dilanjutkan dengan Azizah yang terbangun dari tidurnya, ternyata semua itu cuman mimpi.
Meskipun film Qodrat 2 ini sekuel dari Qodrat 1, namun diawal film ditampilkan kilas balik dari film Qodrat 1 secara singkat sehingga penonton yang baru menonton Qodrat 2 tetap bisa memahami isi film tanpa harus menonton Qodrat 1 terlebih dahulu.
Secara singkat, Qodrat 1 menceritakan tentang seorang Ustad yang bernama Qodrat yang diperankan oleh Vino G. Bastian, Ustad Qodrat memiliki kemampuan untuk meruqyah orang, namun sayangnya dia gagal meruqyah anaknya sendiri yang bernama Alif. Alif merupakan anak dari Ustad Qodrat dan Azizah, ia menderita karena dirasuki iblis yang bernama Assuala. Iblis tersebut kemudian menawarkan pilihan kepada Azizah dan Ustad Qodrat dengan mengatakan "serahkan jiwamu kepadaku, maka akan aku bebaskan anakmu." Azizah yang saat itu sudah sangat putus asa dan tidak tahan lagi melihat anaknya (Alif) tersiksa, akhirnya ia menyerahkan dirinya kepada iblis, maka jadilah Azizah termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah. Meski begitu, tetap saja Alif akhirnya meninggal dan itu meninggalkan luka yang dalam bagi Azizah dan Qodrat. Di film Qodrat 1 ini juga diceritakan bahwa Ustad Qodrat sempat mati suri, ia sempat meninggal namun hidup lagi, tapi istrinya (Azizah) tidak mengetahui bahwa suaminya (Qodrat) masih hidup.
Dalam film Qodrat 2, cerita lebih terfokus pada perjuangan Ustad Qodrat yang mencari istrinya (Azizah). Azizah kerja di salah satu pabrik pemintalan, ia diajak oleh temannya untuk bekerja di pabrik itu. Namun ternyata di pabrik tersebut terdapat pesugihan yang tumbalnya adalah karyawan yang bekerja di sana. Pemilik pabrik tersebut merupakan seorang dukun, ia menyimpan foto-foto dari karyawan pabrik untuk dijadikan tumbal pesugihan, orang yang dijadikan tumbal secara tidak sadar akan memasukkan kepalanya sendiri kedalam mesin pemintal. Saat ada karyawan yang meninggal akibat jadi tumbal, pemilik pabrik akan mengatakan bahwa kematian karyawan itu akibat kecelakaan dalam bekerja.
Salah satu seorang laki-laki yang istrinya merupakan korban tumbal pesugihan pergi ke pabrik itu untuk melakukan protes karena tidak terima melihat istrinya meninggal. Laki laki itu yakin bahwa istrinya meninggal bukan karena kecelakaan biasa, namun setiap kali ia mencoba menerobos masuk ke pabrik selalu saja gagal. Singkat cerita, laki-laki tersebut tidak sengaja bertemu dengan ustad Qodrat di suatu tempat dan mereka sempat saling bertukar cerita. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk bekerja sama masuk diam-diam ke dalam pabrik tersebut.
Di sisi lain, Azizah dan salah satu temannya juga menyadari dan melihat sendiri kelakuan pemilik pabrik saat sedang melakukan pesugihan, Azizah dan temannya mencoba untuk memberitahukan hal tersebut kepada karyawan yang lain tapi sayangnya mereka ketahuan oleh dukun itu sehingga dukun itu kesal dan menjadikan Azizah sebagai tumbal, ia mengambil foto Azizah dan mulai membaca mantra-mantra sambil meneteskan darah ke dalam foto Azizah. Karena dipengaruhi oleh mantra yang dibaca dukun itu, Azizah berjalan dengan pikiran yang kosong kemudian hampir memasukkan kepalanya sendiri kedalam mesin pemintal benang, Namun disaat yang sama Qodrat dan laki-laki itu berhasil masuk ke dalam pabrik dan disitulah akhirnya Qodrat bertemu dengan Azizah. Qodrat yang menyadari bahwa istrinya (Azizah) sedang dalam pengaruh iblis lantas meruqyah Azizah sambil menahan kepalanya agar tidak masuk ke dalam mesin pemintal itu, Azizah berhasil diselamatkan dan ia terlihat kaget saat melihat Qodrat karena ia mengira Qodrat sudah meninggal. Lalu saat mereka berdua sedang berbicara, dukun tersebut muncul kembali dan terjadi adegan kejar-kejaran dan perkelahian antara ustad Qodrat dan dukun tersebut.
Karena dukun tersebut marah, ia akhirnya menjadikan semua karyawan yang ada dipabrik itu sebagai tumbal dan semua karyawan yang ada di sana kesurupan massal, ustad Qodrat akhirnya terpaksa melawan sekumpulan karyawan yang kesurupan itu dengan cara membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Singkat cerita, Qodrat berhasil meruqyah massal semua karyawan itu dan ia pulang bersama Azizah ke rumah lama mereka. Namun konflik masih belum berakhir, saat Qodrat dan Azizah sedang berada di dalam rumah, mereka kembali diganggu oleh iblis yang bernama Zhaduq itu. Azizah ingin melakukan sholat taubat tapi ia selalu gagal menyelesaikan sholatnya karena ditengah sholatnya ia selalu kesurupan. Setiap kali Azizah mulai membaca doa iftitah, selalu saja ia tiba-tiba kesurupan dan itu menyebabkan sholatnya jadi susah selesai. Namun Azizah tidak menyerah, setiap kali ia mulai merasa dirinya dirasuki ia langsung menggelangkan kepalanya sambil beristighfar dan mengulang lagi sholatnya. Begitulah adegan tersebut terjadi secara berulang dimana Azizah berusaha khusyuk dalam sholatnya namun selalu berakhir kesurupan.
Iblis yang bernama Zhaduq membisikkan sesuatu kepada Azizah yang sedang berusaha sholat itu, Zhaduq mengatakan bahwa Azizah termasuk orang-orang musyrik dan taubatnya tidak akan diterima, tapi Azizah berusaha mengabaikan bisikan itu dan tetap berusaha melanjutkan sholatnya, Qodrat yang menyadari istrinya sedang diganggu lantas segera berusaha melawan Zhaduq namun Zhaduq segera menyiksa Azizah tepat dihadapan Qodrat. Zhaduq mengatakan jika Qodrat bersujud kepadanya maka ia akan membebaskan Azizah, Qodrat yang tidak tahan melihat istrinya tersiksa lantas segera bersujud di depan iblis tersebut namun ia bukan bersujud karena menyembah Zhaduq melainkan ia bersujud untuk meminta bantuan Allah SWT. Pada saat adegan tersebut, banyak penonton yang terkecoh termasuk saya karena mengira Qodrat akan sujud kepada iblis dan akan menjadi musyrik. Tapi ternyata ia bersujud untuk meminta bantuan Allah dan mulai membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk melawan Zhaduq. Di sisi lain Azizah juga tidak menyerah, meski lehernya ditahan oleh Zhaduq ia tetap berusaha melanjutkan sholat taubat nya sampai akhirnya Zhaduq terkalahkan dan Azizah terus fokus melanjutkan sholatnya tadi. Film ditutup dengan adegan Azizah terbaring dihadapan Qodrat dengan keadaan sakaratul maut, Azizah senang karena ia bisa meninggal dalam keadaan sudah bertaubat.
Alasan kenapa saya mengatakan bahwa fim Qodrat 2 bukan sekedar film horor biasa adalah karena kebanyakan film horor lain hanya sibuk menampilkan betapa seramnya rupa dari hantu tersebut atau betapa seramnya cerita tersebut bahkan ada beberapa film horor yang menampilkan adegan tidak senonoh, namun seringkali tidak ada pembelajaran yang bisa diambil dari film tersebut. Sedangkan dalam film Qodrat 2 kita tidak hanya sekedar disuguhi rupa horor dari iblis tersebut namun juga banyak pembelajaran yang bisa diambil dari film tersebut.
Menurut saya, pelajaran yang bisa diambil dari film tersebut adalah ketika kita sebagai manusia sedang putus asa, tetaplah meminta bantuan kepada Allah, bukan kepada iblis. Kemudian pembelajaran yang paling utama dari film ini adalah Allah maha pengampun dan menerima taubat hamba-nya. Dalam film Qodrat 2 tokoh Azizah sempat merasa putus asa karena ia mengira dirinya termasuk orang-orang musyrik yang taubatnya tidak akan diterima namun Allah tetap menerima taubatnya meski ia harus berkali-kali mengulang sholatnya. Menurut saya, film ini tidak hanya sekedar horor biasa tapi bentuk dakwah secara tidak langsung.
Sekian.
Komentar
Posting Komentar